Film Cinta Dari Wamena Lanjut Tayang di Papua
Ditemui saat pemutaran film Cinta Dari Wamena bersama Mari Elka Pangestu, menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, awal Juli lalu, Lasja mengatakan, ia merasa terpanggil membuat film yang dilatari kisah kasus HIV dan AIDS di Papua.
Pembuatan film pada 2010 ini bermula dari pemerintah daerah yang peduli pada peningkatan jumlah penderita HIV dan AIDS yakni, 3.004 ribu penderita. Lasja berkolaborasi karena media film dinilai mampu menampilkan sisi cerita dan persoalan kasus tersebut kepada masyarakat.
Bila film itu bisa ditonton tiga tahun lagi, diakui Lasja karena produksi ini mengalami masalah dana. Lalu, ada dewa penolong pihak AUSAID dan Ford Foundation. Sayang, peredaran film ini terhenti, karena animo penonton lebih memilih film asing.
Namun Lasja dan tim produksi tetap menayangkan kisah tiga anak Wamena ini ke sepuluh kabupaten dan kota Papua. "Untuk meningkatkan kesadaran dan jangan sampai bertambah korban," kata Lasja.
Pemain film diambil dari orang asli Papua, diantaranya, Maximus Itlay (Litius), Madonna Marrey (Martha), dan Benyamin Lagowan (Tembi). “Madonna sudah populer di kalangan masyarakat Papua, Maximus berasal dari anak kepala suku dan Benyamin itu mahasiswa di universitas Cendrawasih,” kata Lasja.
WALAK FAJAR PAGI HARI
0 komentar