Mahasiswa Mamberamo Tengah Minta Aparat Tindak Lanjuti Penggelapan Dana Studi Akhir Oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamberamo Tengah Papua
Foto List : Pertemuan Perdamaian |
“Kami minta Bapak Bupati Kabupaten Mamberamo Tengah Papua dan aparat berwenang menindaklanjuti dugaan penggelapan yang dilakukan oleh dinas terkait,’’tegas ketika menggelar jumpa pers di sekretariat Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Mamberamo Tengah koordinator wilayah Malang-Kediri, kompleks perumahan Dau Regency, Kelurahan Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Selasa (24/11) kemarin siang sekira pukul 14.00 WIT.
Sebagai ketua korwil dirinya sangat menyesal dengan tidakan dan kinerja Pemkab Mamteng dan dinas terkai yang telah merugikan nasib mahasiswa se-jawa dan bali sebagai aset daerah pembangunan SDM daerah kabupaten Mamberamo Tengah Papua ke depan.
“Dana yang disalurkan kepada sitiap mahasiswa yang berhak mendapatkan bantuan studi akhir (TA) tahun ini perorang sebesar 15 juta untuk prodi S2 dan 10 juta untuk prodi S1. Namun kenyataannya tidak sesuai dari total dana yang di alokasihkan tersebut. Kami mendapatkan untuk S1 dan S2 rata 9 juta per mahasiswa di kota koordinatotor wilayah kota studi Malang-Kediri, kami tidak tahu nasib teman-teman di kota studi lain. katanya saat jumpa pers di Malang.
Selain itu, Sonny demikian sapaan akrabnya juga meminta maaf kepada mahasiswa yang berhak menerima namun tidak memperolehnya dan juga mendesak kepada aparat keamanan dalam hal ini kepolisian agar segera menangkap dan mengadili tiga orang yang menggelapkan dana bantuan studi bagi mahasiswa tersebut.
“Dimana, dua orang sudah kami dapat tinggal satu itu yang kami masih cari, dan dua orang ini akan kami serahkan ke pihak keamanan untuk diperiksa, sedangkan satunya kami akan membantu pihak keamanan untuk mencari yang bersangkutan,” katanya.
Yunus Kenelak juga berpesan kepada dinas terkait yang telah main hakim sendiri telah melantarkan nasib mahasiswa yang kuliah merantau, akibatnya kami BPH korwil dan BPH pusat yang jadi sasaran amukan anggota. Kami tiap hari dapat diancaman oleh anggota, mereka menilai kami gagal membawa nasib mereka ke arah yang lebih baik. Anggota menganggap bahwa badan pengurus harian IKB-PMMTP Korwil Malang-Kediri telah gagal untuk kepengurusan tahun pertama periode ini. Sampai hari ini pun anggota masih marah-marah dan bertanya-tanya kepada kami Badan Pengurus Harian untuk segera melunasi dana bantuan TA yang telah di potong (digelapkan) oleh oknum dari instansi tersebut. Saya takut nanti terjadi adu fisik antara badan pengurus dengan anggota seperti yang terjadi pada tahun 2012 di Kota studi Malang, Saat itu saya baru datang dari papua dan masih berstatus sebagai mahasiswa baru dan saya menyaksikan sendiri. ujarnya.
Sementara itu, salah satu senioritas di malang mengatakan, bahwa permainan tersebut sudah yang ke dua kalinya dan setiap database yang dibuat oleh pengurus mahasiswa selalu saja tidak sama dengan apa yang dibuat oleh pemerintah daerah setempat dengan dinas terkait. Ia juga mengatakan bahwa seharusnya pemerintah daerah dan mahasiswa seharusnya sejalan sesuai dengan motto atau slogan kabupaten mamberamo tengah papua yakni "NABUA KABUA JABU ERUOK". Slogan ini sederhana namun sangat masuk akal dan mempunyai arti yang sangat luas, baik dari segala sisi. Dalam bahasa Melayu-Indonesia "MEMBANGUN DENGAN HATI". Kami mahasiswa se-jawa bali juga pake motto yang sama, bukan karena kami tidak mau berfikir atau tidak mau merancang motto baru melainkan kami menganggap slogan atau motto tersebut sangat strategis dan mengena sesua kehidupan masyarakat kabupaten mamberamo tengah papua. Ujarnya.
Selain itu, Senioritas meminta dan mendesak kepada BPH- IKB-PMMTP Malang - Kediri dalam waktu dekat ini untuk mengeluarkan surat resmi untuk mengklarifikasi permasalahan ini antara anggota dengan badan pengurus harian dan juga pemda kabupaten mamberamo tengah papua karena mengingat hari natal juga sudah dekat, sebaiknya kami segera saling memaafkan saja untuk mensukseskan acara natal. Ia juga berharap agar kegiatan natal korwil maupun natal sejawa bali bisa berjalan dengan sehati, sepikir, satu dalam kasih dan satu tujuan kemuliaan bagi TUHAN, "Semoga Natal Membawa Damai Bagi Kita Semua, Tuhan Memberkati.“ ungkapnya. (B.Tabuni/MTinfo)
0 komentar