Kabupaten
Memberamo Tengah yang baru dua tahun berdiri telah memperlihatkan
kemandirian dalam pembangunan, terbukti dari selesainya pembagunan
Kantor Bupati, Gedung DPRD dan Puskesmas Rawat Inap serta perumahan para
pejabat kabupaten tersebut bahkan demi lancarnya hubungan komunikasi di
kabupaten yang sangat terosolir itu bupati bekerjasama dengan Telkomsel
telah membangun pemancar Telkomsel.
Apa saja kebijakan Bupati David Pagawak di Kabupaten Memberamo Tengah dalam mempercepat pembangunan berikut laporannya: Sebagaimana Motto Kabupaten Memberamo Tengah “Nabuwa Kabuwa Yabu
Eruwok artinya Membangun Dalam Kasih” Bupati Memberamo Tengah David
Pagawak,S.Sos memulai pembangunan dengan dasar kebutuhan rakyat tanpa
mengabaikan kebijakan nasional yang menepatkan Papua sebagai paru-paru
dunia sehingga tidak akan mengganggu lingkungan hidup, apalagi
keberadaan wilayah Memberamo Tengah yang 90 persen adalah Kawasan Hutan
Lindung Nasonal.
Seiring dengan usia pemekaran kabupaten Memberamo Tengah yang baru
berusia 2 tahun berjalan belum bisa berbuat banyak, namun sebagaimana
tugas pokok caretaker bupati telah meletakkan dasar awal pembangunan
kabupaten tersebut mulai dari pembentukan pemerintahan dengan
menempatkan aparatur pemerintah yang bisa melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan secara baik dan bertanggungjawab, melaksanakan pemilihan
anggota legislative bersamaan dengan pelaksanaan Pemilihan Presiden pada
masa lalu dan persiapan infrastuktur seperti pembangunan Kantor Bupati,
Kantor DPRD Memberamo Tengah dan pembangunan sarana dan prasarana
lainnya, kemudian mempersiapkan pelaksanaan pemilukada untuk pemilihan
bupati definitive.
Meskipun berbagai tantangan dalam pelaksanaan pembangunan dihadapi,
seperti sulitnya transportasi, namun demi komitmen untuk membangun
kesejahteraan rakyat hal itu tidak berarti. Berbagai usaha dilakukan
Bupati bersama jajarannya untuk terlaksananya pembangunan yang
diharapkan.
Melihat perkembangan pembangunan yang sudah ada Gubernur Papua,
Barnabas,SH dalam kunjungan Turun Kampung di Kabupaten tersebut yang
dipusatkan di ibukota Kabupaten Kobakma menyatakan salut terhadap bupati
David Pagawak, meskipun menghadapi sulitnya transportasi kedaerah itu
tetapi telah mampu membangun secara cepat, tidak seperti daerah
pemekaran lain yang sama-sama berdiri dengan kabupaten Memberamo Tengah.
“ Kabupaten ini sudah memiliki jaringan telekomunikasi [Telkomsel]
ini merupakan satu kemajuan yang tidak dimiliki daerah pemekaran lain,”
ujarnya saat meresmikan Kantor Bupati Memberamo Tengah dan berbagai
proyek tahun anggaran 2009 serta Pemancar Telkomsel, Sabtu [10/7] lalu. Bahkan melihat perencanaan tata ruang pembangunan kota Kobakma yang
sangat baik dengan program Botanical Garden [ Hutan Dalam Kota],
Gubernur Papua, Barnabas Suebu,SH minta kepada Bupati agar program itu
benar-benar dilaksanakan sebab Kobakma akan menjadi salah satu perhatian
dunia dan akan menarik datangnya turis ke daerah itu. Apalagi letak
kabupaten Memberamo Tengah yang berada di antara Gunung dan Daerah
Aliran Sugai Memberamo mengandung banyak potensi kekayaan alam.
Salah satu saat ini yang sedang dilakukan pemerintah provinsi Papua
adalah survey untuk pembangunan PLTA Sugai Memberamo, yang berada di
wilayah pemerintahan kabupaten Memberamo Tengah. Potensi listrik yang
akan dihasilkan PLTA Memberamo cukup besar yang akan memenuhi kebutuhan
listrik untuk Kabupaten Memberamo Tengah, Memberamo Raya, kabupaten
/kota Jayapura, Sarmi, Waropen, Kepulauan Serui bahkan melalui saluran
bawah alaut akan mencapai Biak dan kabupaten lain diderah pengunungan.
“ Memberamo Tengah akan menjadi sumber terang kepada kabupaten lain di Papua,” ujar Gubernur Suebu.
Selain memiliki potensi kekayaan alam yang cukup besar, kabupaten
Memberamo Tengah yang merupakan 90 persen kawasan Hutan Lindung, maka
pembangunan yang dilaksanakan tidak dengan merusak lingkungan, karena
dengan menjaga ekosistem alam Memberamo Tengah akan mendapat dana
konpensasi yang cukup besar dari dunia. Sebab saat ini hanya ada tiga
negara di dunia yang dipertahankan menjadi pelindung planet ini yakni
Indonesia [Papua], Brazil dan Kogo, maka hutan yang ada harus dijaga
secara baik. [bersambung]
Masyarakat Minta Dana Rp 100 Juta Ditambah (Bag 2/Selesai)
Pemberian
dana Respek kepada masyarakat telah membawa perubahan pola pikir bagi
masyarakat, ada kegiatan pembangunan yang melibatkan masyarakat membuat
mereka merasa diperhatikan, hanya saja dana Rp 100 Juta dari Pemprov dan
Rp 50 Juta dari Pemkab dinilai masih sangat kurang oleh masyarakat.
Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap dana Respek tersebut berikut
laporannya.
Kemajuan yang dialami masyarakat menuntut pola hidup yang lebih baik,
namun masyarakat khususnya yang berada di daerah pedalaman Papua sulit
untuk mendapatkan uang sehingga kemandirian sebuah keluarga sulit untuk
dicapai.
Respek merupakan satu-satunya harapan yang menjadi sumber pendapatan
bagi keluarga, sebab apapun yang dikerjakan masyarakat tidak bisa
menjadi uang, tanha Papua memang subur, apapun yang ditanam masyarakat
pasti akan berhasil hanya saja hasil pertanian mereka berupa keladi,
sayur, petatas dan jenis buahan lain yang ditanam mereka tidak bisa
menjadi uang karena tidak bisa dipasarkan , akhirnya mereka hanya cukup
untuk menanam untuk kebutuhan keluarga.
Disamping itu kondisi itu mempengaruhi aktivitas masyarakat, sehingga
masyarakat lebih banyak malasnya dari pada bekerja. Ini menjadi satu
tantangan yang harus dipikirkan pemerintah setempat. Apakah dengan
pemberian dana Respek sudah cukup untuk memberikan rakyat tenang ?, hal
itu belum tentu sebab kehidupan modernisasi akan menuntut masyarakat
untuk memiki sesuatu seperti yang dimiliki masyarakat di kota.
Hal kitu sudah terbukti dari pertanyaan para warga kabupaten
Memberamo Tengah kepada Gubernur Papua, Banabas Suebu,SH saat kunjungan
Turkam di kabupaten tersebut yang dipusatkan di Kobakma.
Masyarakat minta kepada Gubernur agar dana Respek Rp 100 Juta
ditambah mengingat dana itu sangat kecil dibandingkan dengan kesulitan
daerah mereka. Hanya saja gubernur mengatakan pemerintah tetap berpikir
untuk menambah dana tersebut, namun harus dilihat dari kekuatana dana
pemerintah yang ada. Bahkan saat ini pemerintah provinsi Papua akan
merobah pola pemberian dana Respek yang didasarkan pada Jumlah penduduk
dalam satu Kampung, kesulutan daerahnya. Sehingga dengan pola ini
kampung satu dengan kampung yang lain tidak sama jumlah dana Respeknya.
Atau dengan kata lain semakin banyak jumlah penduduk satu kampung akan
semakin besar dana Respeknya, demikian dengan tingkat kesulitan, kampung
yang berada di kota tidak sama besar dana Respeknya dengan kampung yang
berada di pedalaman.
Gubernur tidak berjanji tetapi sudah konsep bahwa dana Respek akan
ditambah jumlahnya, hanya saja harus disesuaikan dengan dana yang ada
pada pemerintah. “ Ini bukan janji tetapi konsep, jangan sampai nanti
masyarakat menuntut janji gubernur , karena masyarakat selalu menuntut
janji,” kata Gubernur.
Untuk itu gubernur minta agar masyarakat benar-benar bekerja dengan
baik dan harus bersabar. Jika rakyat memanfaatkan dana Respek yang ada
dengan baik sesuai dengan aturan yang ada, tentu akan membawa dampak
yang positif bagi perbaikan kehidupan rakyat. Melalui dana Respek
diharapkan akan terjadi perubahan dalam diri rakyat sebab tujuan respek
adalah rakyat.
“ Kehidupan rakyat tidak boleh hanya begini-begini terus [Tertinggal
dan miskin-Red] , karena Tanah Papua adalah tanah yang kaya raya. Tetapi
perubahan itu harus dimulai dari diri kita sendiri,” tegas gubernur.
Bahkan gubernur mengatakan, bahwa semua yang dilakukan ini barulah
awal sehingga kalau dari awal sudah bagus maka pada akhirnya juga akan
baik.
Sementara
itu Bupati Memberamo Tengah, David Pagawak, S.Sos saat memberikan
pengarahan terhadap para kepala Kampung, Sekretaris kampung dan
pendamping Respek minta agar segera memberikan pertanggungjawaban
terhadap penggunaan dana Respek. Sebab uang tersebut adalah uang negara
yang harus jelas penggunaannya.
Selain itu, bagi Tim pendamping yang tidak benar-benar bekerja supaya
diusulkan diganti, dengan mengajukan pergantian melalui kepala Distrik,
kemudian diajukan ke Bupati dan Bupati mengajukan ke Gubernur melalui
Biro Pemerintahan Kampung .
Disamping itu Bupati juga minta agar pembagian dana Respek 15 persen
untuk Tim PKK benar-benar diberikan, sehingga Tim PKK dapat menggunakan
dana itu untuk perbaikan Gizi Ibu dan Anak , sebab tujuan dari pemberian
dana respek adalah untuk kesejahteraan keluarga, jika keluarga tidak
sehat maka kesejahteraan keluarga tidak akan tercapai. [Selesai]
_______________________________
Sumber : Papuapos.com
Penulis: Wilpret/Papos
Edisi : Rabu, 14 Juli 2010 00:00
———————–
0 komentar