
JAKARTA,
KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad
mengatakan, ada fenomena aneh yang terjadi di Papua jika ada kasus
dugaan korupsi yang dilakukan pejabat setempat. Apa keanehan itu?
“Ada fenomena aneh di Papua. Kalau seorang pejabat digoyang kasus
korupsi, dia akan memprovokasi masyarakat untuk berdemonstrasi,” kata
Abraham saat mengisi pembekalan calon anggota legislatif dari PDI-P, di
Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2013).
Pernyataan Abraham itu menjawab pertanyaan salah satu kader PDI-P
yang menanyakan ketegasan KPK dalam memberangus korupsi di Papua. Menurut Abraham, ia telah menerima laporan dari Kepala Polda Papua
terkait penanganan korupsi di sana. Kapolda Papua memintanya berkunjung
ke kantor-kantor pemerintahan di Provinsi Papua pada hari Kamis. Sebab,
pada hari-hari menjelang akhir pekan, seluruh kantor pemerintahan diduga
kosong karena para pejabatnya terbang ke Jakarta untuk urusan pribadi.
Informasi yang diberikan kepada Abraham diperkuat dengan sejumlah
bukti fisik. Salah satunya bukti pembayaran dari beberapa pejabat daerah
di Papua saat menginap di hotel berbintang di Jakarta.
“Saya tanya kenapa Kamis? Katanya Kamis semua kantor bupati kosong,
semua pada ke Jakarta untuk berfoya-foya. Ada bukti pembayaran di Hotel
Shangrila di President Suite,” ujar Abraham.
Sekitar sebulan lalu, Abraham mengungkapkan, ia sempat melakukan
pertemuan dengan Kapolda Papua dalam rangka koordinasi dan supervisi.
Kesempatan itu digunakan Abraham untuk mempertegas komitmen aparatur di
Papua dalam penanganan tindak pidana korupsi. “Kalau kepolisian atau kejaksaan tidak mampu, tolong diserahkan ke
kami (KPK). Karena aparat di sana takut menangani kasus korupsi. Tetapi
sampai saat ini belum ada kasus yang diserahkan ke kami,” ujarnya.
________________________
Sumber: Kompas.com
Penulis: Indra Akuntono
0 komentar