DPRD Palang Kantor Bupati Mamteng
Pusat Aktivitas Pemkab Mamteng di Kobakma
___________________________
Sumber: Papuapos.com
Pesawat Premi Air Tergelincir di Mamberamo Tengah Papua
___________________________
Laporan: Banjir Ambarita| Papua
Sumber: http://vivanews.com
Tambah Kelembagaan di Mamteng, Diharap Mampu Bangun Ekonomi
__________________________________
Sumber: Papua Pos
SKPD Mamteng Dihimbau Aktif Berkantor di Kobakma
______________________________________
Sumber: Papua Pos
Edisis: 01 February 2012
Tak Puas Putusan Hakim, Warga Mamteng Obrak-abrik Pengadilan Jayapura
_____________________________
Sumber: Suara Pembaruan
Edisi : Selasa, 20 Maret 2012
Masyarakat Mamteng Minta Gubernur Turun di Kobakma
Logo Pemkab Mamteng |
_______________________
Sumber: Bintang Papua
Ketika Bpk JKH Roembiak naik pesawat |
Pemkab Mambe Pemkab Mamberamo Tengah akan bangun asrama dengan fasilitas lengkap bagi pelajar dan mahasiswanya di Kota Studi Jayapura
Bagi pelajar dan mahasiswa/i di Tanah Papua, pendidikan berbasis asrama bukanlah sesuatu yang asing bagi mereka, karena pada dasarnya para pelajar atau mahasiswa yang bersekolah mereka berdatangan dari kampung-kampung yang jauh sehingga mereka harus ditampung di sebuah tempat yang kemudian dikenal dengan asrama.
Sejak orang Papua mengenal peradaban dan pendidikan modern yang dipelopori oleh para misionaris melalui gereja. Anak-anak yang dididik semuanya ditampung di asrama. Disana mereka diasuh dan dibimbing oleh orang tua asrama yang memosisikan diri sebagai “orang tua” bagi mereka.
Tugas orang tua adalah mendidik, dan mengawasi anak-anak ini sehingga dapat mengikuti proses belajar mahasiswa mereka dapat belajar segala hal. Untuk kemajuan pendidikan pada awalnya di setiap sekolah dibangun asrama-asrama bagi para siswanya. Hal ini dilakukan dengan tujuan membentuk anak-anak didik menjadi pribadi yang dapat mengerti dan menghargai orang lain, karena pembentukan it dimulai dari asrama.
Terkait dengan tujuan itu, maka Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah berupaya untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas di masa depan dengan memulainya sejak dini. Hal itu diawali dengan pembangunan asrama bagi mahasiswa/i di Jayapura dengan melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama mahasiswa Kabupaten Mamberamo Tengah oleh Penjabat Bupatinya, Ayub Kayame.
Dalam upacara pelatekan batu pertama baru-baru ini di Kota Studi Jayapura di Abepura yang dihadiri sejumlah tamu dan undangan serta aparat pemerintah dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Mamberamo Tengah bersama ratusan mahasiswa dan masyarakat Mamberamo tengah, Ayub Kayame mengatakan bahwa pembangunan asrama ini untuk mendukung kemajuan pendidikan bagi anak-anak asal Kabupaten Mamberamo Tengah yang sedang belajar di tempat ini.
Dikatakan bahwa tujuan ini adalah untuk membentuk manusia-manusia berkualitas yang dalam jangka panjang akan menjadi pemimpin-pemimpin yang nantinya menjadi mengendalikan pembangunan di kabupaten ini.
Menurutnya, asrama harus menjadi tempat untuk membentuk mental dan spiritual sehingga ke depannya pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar dapat meningkatkan kualitas dirinya melalui interaksi dengan sesama teman di asrama dan juga dengan lingkungan dan warga yang berdiam dekat dengan asrama.
Penjabat Bupati Mamberamo Tengah juga berharap agar untuk penghuni asrama harus diseleksi sehingga mereka yang menempati asrama harus benar-benar sedang menempuh studi, agar asrama menjadi tempat yang dapat menampung mereka ketika sedang bersekolah di Jayapura. “jaga nama baik diri sendiri, gereja dan pemerintah ketika tinggal di asrama, jangan membuat masalah yangmerugikan semua pihak”, pesan bupati dalam sambutannya.
Ia juga berharap agar asrama yang akan dibangun ini dapat dimanfaatkan secara baik dan dijadikan rumah doa dan dirawat dengan baik sehingga dapat digunakan pula oleh generasi berikutnya setelah mereka.
Ia juga menambahkan agar kelanjutan pembangunan asrama serta pengadaan berbagai fasilitas penunjang lainnya di asrama akan dilengkapi oleh para pejabat yang akan terpilih nanti dalam pemilukada yang akan berlangsung.
Untuk itu, semua pihak khususnya warga di Kabupaten Mamberamo tengah diajak untuk mengerti dan dapat berpartisipasi dalam hal ini karena memberi dampak bagi kelangsungan pengelolaan pendidikan anak-anak Maberamo Tengah di Jayapura.
Sekilas asrama Pelajar dan Mahasiswa Mamteng di Jayapura
Pada tahun 1990, Misionaris GIDI membangun sebuah asrama di Jayapura untuk menampung para pemuda dan pelajar asal Kelila yang bersekolah di Jayapura yang dapat menampung 13 orang ketika itu.
Sayangnya, asrama itu dibangun namun kelanjutan soal makan dan minum serta pembiayaan operasional asrama sangat terlantar sehingga anak-anak yang berdiam di sana sangat menderita. Mereka kadang kelaparan karena tidak ada makanan dan juga harus tidur dalam kegelapan karena asrama tempat mereka telah diputus listriknya. Cukup lama anak-anak ini menderita dalam perjuangan mereka mengenyam pendidikan di Kota Jayapura.
Tak heran mereka harus berjuang keras dengan berbagai upaya yang baik untuk menghidupi dirinya dan juga membiayai pendidikan mereka. Tak ayal banyak diantara mereka yang saat ini telah berhasil dan menjadi “orang-orang penting di daerahnya”.
Sejak dibangun tahun 1990 sampai saat ini asrama tersebut tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah manapun. Beruntung setelah terbentuk Kabupaten Mamberamo Tengah, melalui penjabatnya mau bertindak untuk memberi perhatian terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan menghadirkan sebuah asrama baru yang direncanakan pembangunannya di tahun 2012 ini.
Sesuai dengan rencana maka pembangunan asrama di anggarkan dari dana APBD kabupaten Mamberamo Tengah tahun 2012/2013 dengan pagu dana senilai Rp 6 M. Pembangunan asrama mahasiswa tersebut direncanakan akan dibangun berlantai dua, sehingga dapat menampung lebih banyak lagi anak-anak sehingga mereka dapat belajar dengan menikmati berbagai fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah daerah.
Dalam syukuran itu, hadir pula mantan “orang tua asuh” anak-anak asrama kelila, Yakoba Tjo’e bersama dengan anak-anak asuhnya yang saat ini telah terbilang sukses dalam karier mereka.
Kepada TSPP mereka mengakui bahwa Yakoba Tjo’e adalah “mama asuh” mereka yang pernah membesarkan mereka sejak di asrama.
“mama Yoke” (panggilan-akrab baginya-red) yang memberi kami makan, membayar listrik dan air sehingga kami dapat tenang dan bisa belajar di asrama”, ujar Levi Kogoya.
Sementara itu, dalam perbincangan TSPP dengan Yakoba Tjo’e pada kesempatan itu, ia berujar bahwa dirinya hanya melakukan apa yang dapat dilakukannya untuk menolong anak-anak tersebut ketika itu. Baginya mereka adalah anak-anak kita yang harus diperhatikan sehingga ia berbuat setulus hati untuk melayani mereka dengan berkat yang diperolehnya.
“saya melihat mereka sebagai anak-anak saya yang harus diberi perhatian, sehingga mereka juga dapat sukses dalam studinya. Sebab jika berhasil maka sayapun senang karena telah menjadi orang tua asuh bagi mereka”, ujar Mace Yoke.
Dalam kesempatan itu mace Yoke sangat berterima kasih karena pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah telah memberi perhatian dengan membangun asrama bagi anak-anak ini, sebab jika dilihat ke belakang kondisi pada tahun 1990-an sangat menyedihkan. Anak-anak bersekolah tanpa perhatian dan kehidupannya pun sangat prihatin. Namun syukur bagiMu Tuhan engkau membuka jalan berkat dan hikmat sehingga sekarang telah ada asrama yang baik dan fasilitas yang memadai bagi mereka. “saya sangat terharu”, ujar mace Yoke. Syukuran diakhiri dengan tradisi bakar batu dan makan bersama. ***
PMMT Harap Pemda Mamteng Tingkatkan Beasiswa
AYAPURA- Himpunan Pelajar Dan Mahasiswa Mamberamo Tengah (HPMMT) berharap agar Pemda Mamberamo Tengah (Mamteng) dapat meningkatkan beasiswa kepada mahasiswa Mamteng yang menempuh pendidikan di Kota Studi Jayapura.
____________________
Sumber: sentaninews.com
Posted in Pendidikan
Pemda Mamteng Tidak Imbang Untuk Kesejahteraan Mahasiswa (Pendidikan) Antara Jurusan Kesehatan Dengan Jurusan Lainnya
IKB-PMMTP SE-JAWA DAN BALI : Seluruh Mahasiswa Mamberamo Tengah Papua menilai bahwa Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah tidak bijaksana dalam mengatur kesejahteran (Biaya Pendidikan) mahasiswa jurusan langka, namun hanya diperioritaskan kepada mahasiswa jurusan kesehatan dan tidak imbang dengan pemerataan dengan jurusan lain.
- Pemda Mamberamo Tengah harus menyetarakan kesejahteraan mahasiswa dalam biaya study setara dengan jurusan langkah yang lain.
- Mahasiswa Mamberamo Tengah Sejawa Dan Bali menilai bahwa yang seharusnya diperioritaskan itu hanya jurusan kedokteran, bukan di jurusan kesehatan lain seperti jurusan kebidanan, keperawatan, apoteker, farmasi dan lain-lain. Karena biaya teman jurusan kesehan telah menerima beasiswa dari pemda double, sedangkan biayanya sama dengan jurusan yang lainnya kecuali Jurusan Kedokteran, malah jurusan kesehatan biaya lebih rendah dibanding dengan jurusan langkah seperti Teknik, MIPA, Informatika dan Komputer, Penerbangan.
- Kami berharap Pemda Mamberamo Tengah harus kerja sama dengan BPH - IKB - PMMTP SE - JAWA DAN BALI untuk memudahkan informasi yang sebenarnya dalam hal kesejahteraan mahasiswa ke depan lebih baik sesuai dengan kebutuhan mahasiswa di program study masing-masing.
Pengemis bertubuh tambun dan berjenggot pirang, dengan rambut yang sudah ubanan itu, kini dilaporkan mulai meresahkan masyarakat Bireuen. Hasil penelusuran Serambi Indonesia, hingga Sabtu lalu, si pengemis sudah dua pekan menginap di hotel tersebut. "Kami heran ada pengemis tidur di hotel. Kalau siang mengemis di desa kami, padahal ia tampak sehat dan segar bugar," ujar Yahya, seorang warga.
"Setiap pagi kami temukan bapak berjengot itu pakai baju koko, kain sarung, dan peci haji bersama istrinya sarapan pagi di sebuah warung dekat hotel tempat ia menginap," imbuh warga Geulanggang Baroe, Kota Juang, Bireuen.
Mustafa dan Amirul Mukminin dari Desa Geulanggang Baroe juga sependapat dengan Yahya. Mereka berharap Pemkab Bireuen melalui dinas terkait menertibkan pengemis yang makin banyak berkeliaran di kabupaten itu. Salah satunya pengemis yang menginap di hotel tersebut. "Aneh tapi nyata, ada pengemis yang hidup mewah dengan menginap di hotel dan makan mewah pula," pungkas Amirul.
Seorang petugas Hotel Purnamaraya yang konfirmasi Serambi Indonesia, membenarkan Abd bersama istrinya sudah 14 hari menginap di kamar bernomor 118. Anehnya, kata seorang petugas hotel, setiap Abd keluar hotel, pintu kamarnya digembok dari luar, sementara istrinya ditinggal di kamar hotel.
"Dia biasanya pergi pagi, terkadang pulangnya siang membawa sebungkus nasi untuk istrinya dan terkadang juga pulang sore. Dia membayar sewa kamar Rp 75.000 per hari. Sikapnya juga aneh dan egois serta sering ribut dengan petugas hotel. Kadang-kadang ia hanya mau membayar sewa kamar kepada saya," kata seorang resepsionis hotel yang tidak mau namanya ditulis.
Abd terlihat bersama istrinya sarapan pagi di sebuah warung sebelah barat hotel tersebut. Ia membayar dengan uang pecahan ribuan yang sudah tergulung rapi. Dia mengambil dari saku kanan bajunya, yang diduga dari hasil mengemis. Namun, pria asal Sigli itu berbicara menggunakan bahasa campuran Aceh-Indonesia, baik dengan istri maupun warga.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bireuen, Bustami Hamid, mengatakan pihaknya akan menertibkan para pengemis yang berkeliaran di daerah itu yang jumlahnya ratusan orang. "Para pengemis tersebut 50 persen berasal dari luar Kabupaten Bireuen. Kami akan minta polisi, TNI, dan Satpol PP atau aparat gabungan untuk menertibkan mereka," pungkasnya. (c38)
Anggota DPR Papua ML Dengan PSK Videonya Klik Disini !!! |
“Kalau ada yang ketahuan bisa kena sanksi tertulis, tapi kalau itu pimpinan alat kelengkapan dewan bisa langsung diberhentikan sementara,” ujar Wakil Ketua Badan Kehormatan.
“Tidak ada itu. Penyusunan kode etik oleh-oleh dari kunjungan kita dari Yunani. Di sana anggota parlemennya dilarang masuk tempat prostitusi dan kasino, jadi itu tidak benar yah,” jelasnya.
Larangan bagi anggota DPR memasuki kompleks perjudian dan pelacuran itu termaktub dalam Rancangan Peraturan DPR tentang Kode Etik dalam Pasal 3 ayat (6). Disebutkan pada ayat itu, anggota DPR RI dilarang memasuki tempat-tempat yang dipandang tidak pantas secara etika, moral, dan norma yang berlaku umum di masyarakat, seperti kompleks pelacuran dan perjudian, kecuali untuk kepentingan tugasnya sebagai anggota DPR. Para anggota DPR yang terpaksa ke tempat pelacuran demi tugasnya harus dilengkapi surat tugas.
Namun, aturan ini belum disahkan oleh rapat paripurna DPR. Masih banyak silang pendapat, terutama tentang keabsahan para anggota Badan Kehormatan (BK) DPR yang menyusun draf tersebut.
Pengambilan sampel accidental (non probability)
dari 150 PSK dan inilah pengakuan mereka :
1. Tak menikmati hubungan seksual
Sayapun termasuk yang salah kaprah selama ini, saya kira bahwa PSK menikmati hubungan intim itu dengan para pelanggan, nyatanya dalam kuesioner terbuka ia menjawab tak menikmatinya. Malah deg-degan sebab pasangan selalu berganti dan bervariasi cara komunikasinya.
Mereka cemas akan sesuatu, seuatu itu yang dimaksud adalah ketersinggungan pemakai/pengguna/user. Mereka benar-benar tak enjoy dengan pekerjaan itu, malah kerap keringat dingin sebab kecemasan.
2. Ingin cepat selesai
Layanan seksual yang dilakoni, mereka pengen berakhir secepat mungkin. Malah jika memungkinkan tak perlu ada hubungan seks, sebab ia pun malu hati disebut sebagai pelacur dan tukang jajakan tubuh.
3. Nama samaran berganti-ganti
Nama PSK dapat berganti sebanyak 3-4 kali dalam semalam. Kemudian dengan mudah memberikan nomor hp dan nomor HP itu benar adanya hanya saja jarang diaktifkan.
Takut jika terbaca sama keluarga ataupun teman. Yang paling ditakutkan ketika tiba-tiba bertemu dengan salah seorang keluarga.
4. Pengen dapat suami baik-baik
Nah ini dia, PSK ternyata sama cita-citanya sesama perempuan bahwa ia juga pengen dapat suami baik-baik, ingin menjadi istri yang baik-baik, pengen jadi ibu yang baik-baik dan berusaha sekuat tenaga agar anak-anaknya tak seperti dirinya.
5. Bersedia bertobat
PSK setiap saat ingin bertobat dan kadang jika tiba di halaman rumahnya/kostannya berjanji takkan kembali ke lokalisasi, namun pikiran kalut kadang membuatnya harus kembali ke pelacuran. Sebab, ia merasa kehidupannya telah di sana.
Namun, jika sudah sampai di tempat pelacuran. Ia memohon diberi kesempatan bertobat sekali lagi.. Wedew, tobat sambal kecap…
6. Yang paling sering dia ingat adalah ibunya selanjutnya adiknya dan ayahnya
Wajah ibu dan suara ibu yang paling sering ia ingat, ia meminta maaf dari lubuk hatinya yang terdalam dan ia berkata: maafkan anakmu ma. Saya yang salah.
Semoga mama sehat-sehat saja.
7. Ia tak ingin berlama-lama di lokalisasi
PSK umumnya tak ingin berlama-lama di lokalisasi, mereka berharap akan keluar suatu saat sebelum menjadi tua sebab ia merasa bersalah terus-menerus. Ia berharap ada orang yang baik hati untuk menolongnya keluar dari dunia hitam.
Inilah yang membuatnya sering menangis ketika tiba di rumahnya/kostannya.
Seperti dilansir Daily Mail, orang awam pada umumnya menilai masalah seksual adalah sesuatu yang alami dan dapat dipelajari dengan sendirinya. Tetapi pendapat tersebut rupanya tak ada dalam kamus seorang Ylva Maria Thompson, seorang kepala sekolah asal Swedia yang membuka sekolah seks internasional pertama di dunia. Sekolah tersebut mengajarkan kepada para siswanya bagaimana caranya menjadi seorang pecinta yang hebat.
"Pendidikan inti kami tidak teoritis tapi sangat praktis. Penekanannya lebih kepada bagaimana menjadi kekasih yang baik, seperti mengerti posisi seksual, teknik membelai, ataupun fitur anatomi," terang Thompson.
Sekolah yang diberi nama The Austrian International Sex School ini terletak di Wina dan menawarkan pelajaran tersebut dengan biaya 1.400 poundsterling atau sekitar Rp 20 juta. "Bagi yang sudah berusia 16 tahun keatas, dapat mendaftarkan dirinya," ucapnya. Thompson menjelaskan siswa akan tinggal di asrama campuran blok pria dan wanita, di mana mereka diharapkan dapat mempraktekkan "pekerjaan rumah" mereka. Sementara itu, juru bicara sekolah tersebut, Melodi Kirsch, menilai sekolah seks ini akan sukses besar.
Menurutnya Kepala Sekolah telah bekerja dalam waktu yang lama untuk ide ini dan telah menerima banyak dukungan. Di lain pihak, keberadaan sekolah ini sendiri diprotes oleh para pengunjuk rasa karena dinilai kontroversial. "Ini hanya dibungkus dalam sebuah cara yang sangat stylish. Tetapi intinya itu hanya menjual seks," kata seorang pengunjuk rasa.
Sumber : tribunnews.com